Rss

15 September 2014

Miroslav Klose

Miroslav Josef Klose (lahir dengan nama Miroslaw Marian Klose; lahir di Opole, Polandia, 9 Juni 1978) adalah pemain sepak bola berkebangsaan Jerman berdarah Polandia yang bermain sebagai striker untuk Lazio di Serie A dan tim nasional sepak bola Jerman.

Klose mengawali karier profesional bersama FC Homburg. Ia kemudian memperkuat 1 FC Kaiserslautern sejak tahun 1999 sampai 2004 Pada usim kompetisi 2004-05, Klose bergabung dengan Werder Bremen. Ia kemudian bergabung dengan Bayern München pada tahun 2007 Selama empat musim bersama Bayern, Klose meraih beberapa gelar juara domestik, seperti dua gelar juara Bundesliga 2007-08 dan 2009-10. Pada bulan Juni 2011, Klose untuk pertama kalinya bergabung dengan tim di luar Bundesliga, Lazio dengan menandatangani kontrak berdurasi dua tahun.

Klose memperkuat tim nasional sepak bola Jerman sejak bulan Maret 2001 Ia dan Gerd Müller merupakan top skor kedua putaran final Piala Dunia FIFA dengan 14 gol. Klose mencetak lima gol, semuanya dengan sundulan, pada putaran final Piala Dunia FIFA 2002 Jumlah yang sama juga ia buat untuk timnas Jerman pada putaran final Piala Dunia FIFA 2006, yang membuatnya meraih penghargaaan Sepatu Emas di turnament edisi tersebut. Pada putaran Piala Dunia FIFA 2010, Klose mencetak empat gol. Hingga bulan September 2013, Klose telah mencetak 68 gol dari 130 kali penampilan untuk timnas Jerman.

Karier profesionalnya dimulai saat ia berusia 20 tahun dengan bergabung ke tim cadangan FC Homburg selama semusim, lalu pindah ke FC Kaiserslautern dan kembali masuk tim cadangan. Berkat talenta, kerja keras, serta produktivitas yang ia tampilkan, ia akhirnya dipromosikan ke skuat Bundesliga. Setelah satu tahun bergabung, barulah ia bisa tampil bersama tim utama. Dari 67 pertandingan pertamanya, Klose telah mencetak 33 gol dan berhasil mendapatkan posisi reguler di skuat utama FC Kaiserslautern.

Pada tanggal 2 Maret 2004, Klose menandatangani kontrak berdurasi 4 tahun dengan klub Bundesliga, Werder Bremen, dengan biaya 5 juta ($ 6,2 juta). Ia menjalani debut liganya pada 6 Agustus 2004, menggantikan striker asal Paraguay, Nelson Valdez, saat Bayern menang 1-0 melawan Schalke 04 Pada 29 Agustus 2004, mencetak gol pertamanya bagi klub yang merupakan gol penyeimbang, saat takluk dari Wolfsburg 1-2. setelah menjalani awal musim yang kurang baik, performa Klose menanjak dengan membentuk formasi trio penyerang bersama Johan Micoud dan Ivan Klasnic, dan terkadang bersama Nelson Valdez, sampai berhasil mencetak 15 gol di Bundesliga.

Pada musim 2005-06, ia hanya tampil sebanyak 26 kali di liga, namun mampu menjadi pencetak gol terbanyak dengan torehan 25 gol, ditambah dengan koleksi 16 assist.

Penampilannya yang memukau di ajang Piala Dunia 2006, membuat isu kepindahan Klose dari Weserstadion menyebar di media. Raksasa Eropa, FC Barcelona dan Juventus, masuk dalam daftar kandidat potensial untuk mendapatkan tanda tangannya. Ia juga sering dikaitkan dengan Bayern Munchen, dengan kabar bahwa sang presiden, Franz Beckenbauer, merupakan seorang pengagum dirinya.

Tanggal 7 Juni 2007, Klose mengkonfirmasi bahwa dirinya akan meninggalkan Werder Bremen menuju Bayern Munchen.

26 Juni 2007, presiden klub Karl-Heinz Rummenigge memberikan konfirmasi bahwa Bayern München telah mencapai kesepakatan dengan Werder Bremen terkait transfer pemain asal Jerman ini. Klose pun menjalani tes medis di Bayern pada 28 Juni 2007 sebelum akhirnya meneken kontrak berdurasi 4 tahun.

Klose tampil perdana di pertandingan kompetitif saat Bayern menang 4-1 atas mantan timnya, Werder Bremen, di babak pertama DFB-Ligapokal. Setelah absen di semifinal melawan VfB Stuttgart karena cedera, Klose kembali bermain di partai final melawan Schalke 04 di laga tersebut, ia berhasil mencetak gol pertamanya bagi Bayern sekaligus mengantar timnya meraih gelar juara.

Klose menjalani debutnya di Bundesliga di laga melawan Hansa Rostock pada 11 Agustus 2007, yang pada pertandingan tersebut, ia berhasil mencetak 2 gol. Di akhir September, ia membukukan hat-trick pertamanya bagi klub saat menang 5-0 atas Energie Cottbus. Klose menutup musim pertamanya dengan koleksi 21 gol di semua kompetisi, plus raihan titel Bundesliga dan DFB pokal.

Di musim keduanya, Klose menjadi pencetak gol terbanyak klub di semua kompetisi dengan mengoleksi 20 gol. Tujuh di antaranya dicetak di Liga Champions, yang menjadi pencetak gol terbanyak kedua di kompetisi musim tersebut, di bawah Lionel Messi yang mencetak 9 gol.

Klose dibekap dua cedera pada awal musim 2010-11. Usai dari masa pemulihan, ia masih tetap dibangkucadangkan. Pada bulan Desember, saat melawan VfB Stuttgart di ajang DFB-pokal, barulah Klose kembali bermain. Ia masuk sebagai pemain pengganti dan berhasil mencetak sepasang gol.

Pada tanggal 7 Juni 2011, dengan masa kontrak yang hampir habis, Klose tidak kunjung mencapai kesepakatan dengan pihak Bayern Munchen. Ia pun meninggalkan klub pada akhir musim 2010-11

Klose hijrah ke Italia dan meneken kontrak tiga tahun dengan Lazio pada 9 Juni 2011. Ia mencetak gol pertamanya untuk Lazio di ajang play off Piala Eropa 2012, sekaligus memberikan 4 assist saat melawan Rabotnički. Lazio memenangkan laga tersebut 6-0 dan memenang play-off dengan agregat 9-1. Pada 9 September 2011, ia menjalani debutnya di liga saat imbang 2-2 kontra Milan. Ia berhasil mencetak satu gol di pertandingan ini, yang juga menjadi gol Serie A pertamanya. Pada 16 Oktober 2011, Klose mencetak gol pada menit 93 yang memenangkan Lazio 2-1 di partai derby Roma. Namun, laga tersebut dinodai oleh ulah sebagian fans Lazio yang dianggap radikal, karena memasang poster yang diadopsi dari moto Nazi. Poster tersebut bertuliskan 'Klose Mit Uns', yang berarti 'Klose bersama kami'. Poster tersebut sebenarnya ditujukan sebagai pujian untuk Klose; namun, moto Nazi 'Gott Mit Uns' (Tuhan bersama kami) dan poster fans Lazio fans tersebut, memiliki huruf 'S' dengan font yang sama dengan logo SS-nya Hitler. Klose sendiri secara tegas mengutuk keberadaan poster tersebut.

Klose sangat produktif di paruh pertama musim sampai sebagian paruh kedua, sampai akhirnya ia terkena cedera paha yang membuatnya harus istirahat selama 7 pekan. Di musim pertamanya, ia berhasil mengemas 15 gol dari seluruh kompetisi bersama Biancocelesti.

Pada 2 September 2012, Klose mencetak gol pertama di musim keduanya, saat menang 3-0 atas Palermo. Pada 26 September, Klose secara tidak sengaja mencetak gol menggunakan tangannya ke gawang Napoli dan tidak terlihat oleh wasit. Namun, Klose justru menunjukkan sikap sportivitasnya dengan memberitahukan wasit tentang kejadian sebenarnya dan meminta agar gol tersebut dianulir. Wasit kemudian membatalkan keputusan sebelumnya dan gol tersebut pun dianulir.

Pada 5 Mei 2013, ia memborong 5 gol saat menggilas Bologna 6-0, sebelum digantikan oleh Louis Saha pada menit 68. Ini merupakan pertama kalinya sejak musim 1984-85, ada pemain yang mampu mencetak 5 gol dalam satu pertandingan Serie A. Pada 26 Mei, Klose berhasil memenangkan Coppa Italia setelah mengalahkan rival sekota Roma 1-0. Gelar tersebut menjadi gelar Coppa Italia keenam bagi Lazio, dan untuk pertama kalinya terjadi derby Roma di pertandingan final.

Konsistensi Klose dalam mencetak gol untuk Kaiserslautern pada musim pertamanya di Bundesliga, mulai menarik perhatian. Pada Januari 2001, pelatih Polandia di kemudian hari, Jerzy Engel, pergi ke Jerman untuk membujuk Klose agar bergabung dengan timnas Polandia. Namun permintaan tersebut ditolak oleh Klose, dan ia pun bergabung dengan Jerman. Pada sebuah wawancara yang dilakukan oleh Przegląd Sportowy, 9 Juni 2008, Klose menyatakan bahwa keputusan untuk menolak Polandia dan bermain untuk Jerman tidaklah mudah. Namun, ia tidak menyesal dengan keputusannya tersebut, karena bersama Jerman, ia telah memenangkan beberapa medali di ajang Piala Dunia.

Timnas Jerman tidak pernah kalah dalam pertandingan yang Klose berhasil mencetak gol di dalamnya.

Debut internasional Klose datang pada 21 Maret 2001 di kualifikasi Piala Dunia 2002 melawan Albania, saat pelatih Rudi Voller memasukannya sebagai pemain pengganti pada menit 73. Dua menit berselang, ia berhasil mencetak gol lewat sundulan, merayakannnya dengan salto ke depan, dan membawa Jerman menang 2 -1. Empat hari kemudian, di pertandingan keduanya, Klose membantu Jerman menduduki puncak klasemen sementara, saat masuk pada menit ke-67 dan mencetak gol pada menit ke-82 ke gawang Yunani. Dua hat-trick ke jala Israel dan Austria pada pertandingan persahabatan menjelang gelaran Piala Dunia, lebih dari cukup untuk menjamin satu tempat di skuat utama Jerman.

Klose menjadi sorotan internasional saat Piala Dunia 2002 di Korea-Jepang, karena berhasil mencetak 5 gol lewat sundulan. Ia menjadi pemain pertama yang mampu mencetak 5 gol sundulan dalam sejarah Piala Dunia. Selebrasi salto ke depan yang dilakukan usai mencetak keseluruhan gol tersebut, membuatnya dijuluki "Salto-Klose". Kelima gol tersebut yaitu: hat-trick saat menggilas Arab Saudi, dan masing-masing satu gol ke gawang Republik Irlandia dan Kamerun.Namun Jerman harus puas dengan posisi kedua, saat takluk 0-2 dari Brasil di partai final.

Klose juga ikut serta dalam Euro 2004 dan masuk sebagai oemain pengganti di 2 pertandingan, yaitu melawan Latvia dan Ceko. Pada turnamen kali ini, tubuhnya tak begitu fit, karena baru sembuh pasca cedera lutut. Ia tidak mampu mencetak satu gol pun dan dan Jerman harus tersingkir sejak babak pertama.

Klose kembali masuk dalam skuat untuk Piala Dunia keduanya. Di pertandingan pembukaan melawan Kosta Rika, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-28, Klose berhasil mencetak sepasang gol, masing-masing pada menit 17 dan 61 Klose juga berperan penting pada kemenangan 2-0 atas Swedia di babak 16 besar, dengan memberikan 2 umpan untuk 2 gol Lukas Podolski. Klose mencetak gol penyeimbang ke jala Argentina pada babak perempat final, 30 Juni 2006, dengan kemenangan Jerman 4-2 lewat adu penalti.

Walau Jerman hanya mampu menjadi juara ketiga, Klose berhasil menjadi pencetak gol terbanyak pada ajang ini. Ia menjadi pemain Jerman pertama, setelah Gerd Müller pada tahun 1970, yang mampu menjadi pencetak gol terbanyak di Piala Dunia.

Kariernya di timnas kembali menanjak pada 8 September 2007, saat ia menjadi kapten timnas Jerman untuk pertama kalinya, dan merayakannya dengan sumbangan 2 gol untuk mengalahkan Wales 2-0.

Pada turnamen Euro 2008, Klose belum bisa mencetak gol di babak grup, dan hanya mampu memberikan dua umpan matang untuk dua gol Podolski ke jala Polandia, dengan kemenangan 2-0 untuk Jerman. Ia baru bisa memecah kebuntuannya di fase knockout, saat melesakkan satu gol masing-masing ke gawang Portugal dan Turki. Uniknya, kedua gol tersebut merupakan gol kedua Jerman dan kedua pertandingan berakhir dengan skor 3-2. Sayangnya, ia tak mampu mencetak gol pada pertandingan final kontra Spanyol dan harus tunduk 1-0, berkat gol Fernando Torres.

Klose lagi-lagi terpilih dalam skuat Jerman untuk bertanding di Piala Dunia ketiganya. Pada tanggal 13 Juni, Klose mencetak gol kedua Jerman ke gawang Australia saat menang 4-0. Gol ini membuat raihan golnya di Piala Dunia setingkat dengan mantan pelatihnya, Jürgen Klinsmann.

Ia kembali mencetak gol setelah mendapat umpan cantik, langsung berasal dari tendangan gawang Manuel Neuer, pada babak 16 besar kontra Inggris pada 27 Juni 2010, yang berakhir dengan kemenangan 4-1 untuk Jerman. Gol ini merupakan gol kedua belasnya di Piala Dunia, yang menyaingi torehan Pelé di tingkat keempat pencetak gol terbanyak Piala Dunia sepanjang masa, yang juga menggenapkan koleksi gol internasionalnya menjadi 50 gol dari 99 penampilan.

Klose melakukan penampilan internasionalnya yang ke-100 saat bertemu Argentina di babak perempat final, dan menjadi pemain Jerman keenam yang mampu mencapai raihan tersebut. Ia mencetak gol kedua dan keempat bagi Jerman (Jerman menang 4-0), yang membuat rekor golnya sejajar dengan pencetak gol terbanyak Jerman di Piala Dunia, Gerd Müller. Jerman mengakhiri kompetisi sebagai juara ketiga.

Selama kualifikasi Euro 2012, Klose sedikitnya mencetak satu gol di tiap pertadingan yang ia mainkan, sekaligus mengalahkan semua lawan timnas Jerman tersebut: Belgia, Azerbaijan, Turki, Kazakhstan dan Austria. Walau hanya tampil sebanyak enam kali di babak kualifikasi, ia berhasil mengemas 9 gol dan 2 assist, terbaik kedua dalam periode tersebut, satu tingkat di bawah Klaas-Jan Huntelaar yang mencetak 12 gol di 8 pertandingan.

Namanya masuk dalam skuat Jerman untuk putaran final kali ini, namun Mario Gómez-lah selalu dipilih sebagai starter oleh pelatih Joachim Low pada tiga pertandingan pertama. Meskipun begitu, ia selalu masuk menggantikan Gómez pada ketiga pertandingan tersebut. Saat babak perempat final melawan Yunani, ia masuk dalam starting line up dan berhasil mencetak satu gol. Namun Jerman harus pulang di babak semi fnal, setelah kalah 1-2 dari Italia.

Klose sejauh ini telah mencetak 4 gol di kualifikasi Piala Dunia 2014; satu ke gawang Irlandia, dua ke gawang Swedia dan satu ke gawang Austria. Ia pun telah menyamai rekor gol internasional Jerman milik Gerd Müller, dengan koleksi 68 gol.

Klose juga telah menyatakan bahwa Piala Dunia 2014 akan menjadi ajang terakhirnya bersama Jerman. Ia menyatakan akan mencoba sekali lagi untuk mendapatkan gelar juara Piala Dunia.

Klose lahir di Silisia sebuah bagian dari kota Opole, Polandia 9 Juni 1978 Kedua orang tua Klose adalah atlet. [39] Ibunya Barbara Jez adalah anggota tim nasional bola tangan Polandia yang telah bermain sebanyak 82 kali untuk timnya, ayahnya Józef Klose bermain sepak bola untuk Odra Opole dan AJ Auxerre. Selain Miroslav, mereka juga memiliki seorang anak perempuan bernama Marzena Klose yang lahir pada tahun 1976 Mereka pindah dari negara komunis Polandia (saat itu) ke Perancis pada tahun 1978, tetapi kembali lagi ke Opole pada tahun 1982 Kemudian keluarga Klose pindah ke Kusel, Jerman pada tahun 1987. Karena imigrasi yang mereka lakukan, Miroslav Klose yang saat itu berusia 9 tahun yang berada di kelas 4 harus turun ke kelas 2 untuk menyesuaikan pelajaran yang ada di Jerman diakibatkan kesenjangan bahasa yang dirasakannya.

Klose dan istrinya, Sylwia, pertama bertemu di FCK Fanshop di Kaiserslautern, dimana Sylwia bekerja disana. Sylwia Purschke akhirnya berhenti dari pekerjaannya saat itu karena tidak tahan terhadap publikasi diri dan hubungannya dengan Klose, dan terlalu banyak fans yang datang untuk bertanya kepadanya. Sebelum menjalin hubungan dengan Sylwia, Klose pernah menjalin hubungan asmara dengan Juliette Thiel. Klose dan Sylwia resmi menikah pada malam tahun baru 2004 Mereka kemudian dianugerahi anak kembar, Luan dan Noah, pada 30 Januari 2005.Klose dan Sylwia sama-sama berasal dari Polandia. Bila mereka di rumah, mereka berkomunikasi dengan bahasa Polandia.

Hobi Klose adalah memancing dan bermain tenis meja. Dia mahir dalam segala jenis olahraga: bersepeda, dayung, basket, tenis, sepak bola (football), dll. Klose berbicara dalam 4 bahasa: Prancis, Polandia, Jerman, dan Inggris. Tercatat Klose pernah membintangi iklan Nike, yang membuatnya sempat sulit menggunakan seragam di tim nasional Jerman karena Die Nationalmannschaft menggunakan sponsor Adidas, saingannya. Dia juga membintangi iklan motor Kawasaki, produk elektronik Expert, Airwaves United, kampanye tim nasional Jerman wanita bersama Mercedez Benz dan kampanye minum susu untuk kesehatan.

Pada tahun 1998, Klose menyelesaikan pekerjaan magangnya sebagai tukang kayu di Kaiserslautern pada usia 20 tahun. Sebelum akhirnya FC Kaiserslautern, yang saat itu masih diperkuat kapten masa depan Jerman Michael Ballack, merekrutnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

My Ping in TotalPing.com
SEO Reports for toplayer-soccer.blogspot.com